assalamu'alaikum

Assalamu'alaikum

Semua yang ada disini adalah hasil Reportase dari dulur dulur Jamaah Maiyah yang ada di manapun Baik dari Kenduri Cinta(KC) Obor Ilahi(OI) BangBang wetan (BBW) Mocopat syafaat (MS) gambang Syafaat (GS) dan maiyah maiyah lain yng sulit sayaa sebutkan,
Blog ini juga memuat syair ataupun puisi Terutama Milik Cak Nun (Emha Ainun Nadjib).
Blog ini Juga menampung saran dan kritik juga tidak berkeberatan apabila ada saudara atau pengunjung atau teman bahkan musuh sekalipun yang ingin menuangkan ide dan tulisan tulisanya...

25/08/11

Cuilan dari "Wasiat Kiai Togog dari Menturo, Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai", M. Ainun Nadjib



Tiket Syurga
Manusia tidak bisa masuk surga dengan tiket makan, tidur dan berdoa. Ia adalah khalifah. Ia harus bekerja. Ia harus sanggup memformulasikan dataran-dataran pekerjaan mana yang menjadi tugasnya, mana yang menjadi tugas alam, tugas binatang, serta tugas malaikat dan tugas Tuhan sendiri. Allah menugasi dirinya menciptakan rambut keritingmu, dan engkau ditugasi untuk memotongnya pada saat-saat tertentu agar burung-burung tidak menyangka kepalamu adalah sarangnya.

Berpikir
Salah satu pekerjaan terpenting manusia, yang membuatnya bisa ditandai sebagai makhluk yang bernama manusia, adalah berpikir. Tafakur itu stafnya iradah, buruhnya kemauan hati, computer drive-nya kehendak-kehendak rohani. Baik dalam hal memasak nasi, menentukan warung tempat makan, memilih gubernur, dan lain-lain, manusia diseyogyakan untuk terlebih dahulu memaksimalkan kerja berpikirnya, rasionalitasnya, intelektualitasnya, perhitungan dan petimbangan akal sehatnya.

Cinta
Cinta adalah rem, pembijak, pengarif, yang terkadang nikmat, terkadang sakit, bagi kemungkinan pembunuhan atau permusuhan yang dipotensialkan oleh ilmu pedang. Ini berlaku pada skala mana pun, di kesempatan pergaulan sehari-hari hingga di keluasan peradaban.

Maghdub
Maghdub, orang yang Allah marah kepadanya. Orang yang tahu namun tidak mau. Orang-orang yang menyerap ilmu, namun tidak mampu mener-jemahkannya menjadi realitas kehidupan. Orang-orang yang menumpuk pemahaman, namun tidak memperjuangkan dan menegakkannya karena kecil hati dan ciut nyali di hadapan kekuatan yang bukan Tuhan. Orang-orang yang membanggakan kepandaian akal, namun memanjakan kehidupan dan menghinakan kematian, sehingga hidupnya membuih dan mengambang.

Dhalin
Masih mending adhdhalin, orang-orang yang mau tapi tidak tahu. Orang yang kurang maksimal dalam ber-iqra, namun tulus hati pengabdiannya. Orang yang tak pintar, namun berani bekerja keras, penuh tekad dan mengandalkan kesembodoan. Tidak mereka capai kesempurnaan an’amta alaihim karena akal budi dan kecerdasan kurang mereka asah dan olah, namun mereka berada di antrean kedua dalam menghadapi ghadhabullah, murka Allah.

Jalan Pencerahan
Kita yang maghdub dianjurkan “Ibu Qur’an” untuk mengacu dan menghayati poros malik rahim: perjuangan otoritas dan cinta kasih sosial. Adapun kita yang dhalin disarankan untuk mempedomani lajur rab-rahman: bahwa untuk mengasuh dan menyantuni zaman, diperlukan pendalaman atau internalisasi cinta kasih, yakni cinta yang tidak buta, cinta yang kawin dengan kebenaran, melalui ilmu. Itulah jalan pencerahan.

Kekaguman
Para ilmuwan yang mendalami ilmu, berapa kali sehari ia bertemu dengan kekaguman-kekaguman yang semestinya membuat ia berucap Allahu Akbar. Para seniman tak usah menghayati puisi tingkat tinggi, para pekerja sosial tak usah meneliti keruwetan dan keajaiban proses-proses masyarakat, para wartawan tak usah mendaki gunung dan mengeruk perut bumi, para negarwan tak usah menatapi hamparan-hamparan amat luas dari keindahan zaman dan sejarah kemanusiaan, untuk tiba pada kelayakan ucapan Allahu Akbar. Mereka cukup membayangkan kerja usus di perutnya. Allahu Akbarakan terloncat dari mulutnya setiap kali.

Anak Sekolah
Kita bukanlah anak sekolah yang kurang belajar maksimal dan hanya mengandalkan doa dan sesudah terkabul lantas lupa bersyukur.

Syarat
Segala sesuatu ada syaratnya. Kita tidak bisa hanya mentamengi diri dengan mukjijat al-Qur’an apabila secara keseluruhan al-Qur’an tak kita laksanakan nilainya. Tanpa mematuhi al-Qur’an berarti al-Qur’an enggan menyatu dengan kita, atau kita tak cukup bersih untuk menyatu dengan al-Qur’an, dan dengan demikian kita juga tak bisa menghayati kesaktian ijaz-nya. Kesaktian magis puncak ayat al-Qur’an itu ibarat genteng yang melindungi seisi rumah kita dari hujan. Artinya, kita tahu bahwa genteng tak bisa kita taruh di udara. Mesti kita bangun fundamen, dinding, kayu penyangga genteng itu, serta tiang pusat.

Hal Pencuri
Kalau ada orang mencuri barang saya, saya akan cari pencuri itu sampai ketemu. Sampai ke liang naga pun akan saya kejar. Kemudian kalau ketemu, saya akan minta dia mengembalikan barang saya yang dicurinya itu. Lantas saya tanyakan padanya apakah ia sungguh-sungguh membutuhkan barang itu. Kalau dia bilang ya, saya akan langsung memberikan barang itu kepadanya. Dengan demikian, dia bukan lagi pencuri. Dia tidak berdosa dan saya tidak kehilangan. Kalau kita memberikan sesuatu kepada orang yang membutuhkannya, Allah akan menggantinya tujuh ratus kali lipat, meski dalam bentuk atau wujud yang tidak harus selalu sama persis dengan barang yang kita berikan.

Orang Sukses dan Orang Gagal
Orang sukses itu tidak identik dengan orang kaya dan orang gagal itu tidak identik dengan miskin. Menang kalahnya seseorang, atau sukses gagalnya seseorang, tidak ditentukan oleh apakah ia kaya atau miskin, melainkan oleh kekalahan atau kemenangan mental orang itu terhadap kekayaan atau kemiskinan.

Menang
Ada orang yang hidupnya kaya tapi tak punya harta benda apa-apa. Artinya, ia disebut kaya karena gagah berani memberikan kekayaannya kepada orang yang memerlukan. Ia menang dalam melakukan pertarungan melawan uang dan harta benda, sehingga ia takut membuangnya.

Materi
Manusia bukan hanya membutuhkan materi, tapi dirinya juga memuat materi, bahkan ia terdiri atas materi. Namun perjuangan manusia adalah meningkatkan derajatnya agar lebih tinggi beberapa tingkat dari hakikat materi. Ia menang karena menguasai materi, bukan dikuasai.

Tidak ada komentar: